Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

Kenapa Kamu Harus Investasi Pada Skill, Bukan Hanya Tabungan

Punya tabungan memang oke, tapi lebih baik investasi juga pada skill, dan di sini saya akan jelaskan alasannya kenapa. Baca sampai selesai, ya.
Kenapa Kamu Harus Investasi Pada Skill, Bukan Hanya Tabungan
Kenapa Kamu Harus Investasi Pada Skill, Bukan Hanya Tabungan. (Foto: Pexels/Antoni Shkraba Studio)

Pernah merasa takut resign karena nggak punya pilihan lain di luar pekerjaan? Saya pernah merasakan ini. Tapi, setelah saya sadar bahwa saya tak bisa berkembang di lingkungan toxic yang tak seimbang, maka saya memutuskan keluar. Sebab, saya memilih mencari tempat yang bisa membantu saya investasi pada skill, bukan hanya tabungan.

Suatu malam, saya dan teman saya sedang berbincang tengah malam. Membicarakan masa depan dan ketidakpastian. Bahasan pengembangan diri merupakan yang paling mengena. Atas kebingungan dia, saya sarankan untuk segera berinvestasi pada skill, tapi kenapa harus begitu? Saya uraikan alasannya di bawah.

Kenapa Kamu Harus Investasi pada Skill, Bukan Hanya Tabungan

1. Nilai Skill Meningkat Seiring Waktu

Tabungan berbentuk uang memang menggiurkan, tapi investasi berbentuk skill juga tidak kalah menggiurkan. Skill adalah aset aktif, berbeda dengan tabungan yang pasif. Dengan punya investasi skill yang mumpuni, kita bisa tetap aktif menambah tabungan meski di situasi sulit sekalipun.

Semakin kamu mengasah skill, nilainya bisa terus naik dan menghasilkan income tambahan. Kamu bisa coba bekerja sambil berdagang masakan buatanmu sendiri, tak ada yang tahu apakah dari hal kecil itu akan jadi restoran besar ke depannya. Yang penting, skill memasak yang dipakai berkembang seiring waktu.

2. Skill Bisa Menghasilkan Uang, Bahkan Saat Tabungan Menipis

Saya pernah berada di situasi sangat sulit tentang keuangan. Yang saya miliki adalah skill menulis dan content creative. Ketika uang menipis, skill saya bekerja. Tiba-tiba ada klien yang ingin dibuatkan tulisan iklan, tak pikir panjang, saya langsung gas kerjaan itu. Hasilnya, uang pun datang.

Skill bisa memberi kamu pilihan bertahan dan berkembang di situasi ekonomi sulit. Misalnya, kalau kamu di-PHK dari pekerjaan, kamu nggak akan kebingungan harus mengerjakan apa. Kembangkan skill, pasarkan, dan hasilkan uang. Tapi, ingat, prosesnya nggak sebentar, jadi mulai dari sekarang.

3. Skill Membuka Banyak Peluang Karier dan Bisnis

Skill saya memang lebih banyak di dunia menulis, tetapi saya juga mengasah skill di bidang desain grafis dan content creating. Hasilnya, saya dapat interview di sebuah perusahaan sebagai content creator. Ini merupakan hasil dari investasi skill yang saya lakukan. Pilihannya tinggal mau diambil atau nggak.

Dengan skill yang relevan, kamu bisa naik jabatan, pindah ke industri baru, atau bahkan membangun usaha sendiri. Berbeda dengan tabungan yang nggak bisa membuka pintu-pintu itu sama sekali. Kalau kamu seorang chef, skill yang berkembang dan meningkat mungkin bisa menaikan jabatan kamu. Tapi kalau stagnan? Ya, jalan di tempat.

BACA JUGA: Belajar Bangga Pada Diri Sendiri, Beserta Kekurangannya

4. Dunia Kerja Terus Berubah, Skill Baru Jadi Modal Adaptasi

Sekarang sudah masuk era digital, kecerdasan buatan atau AI, dan otomatisasi yang menuntut pembaruan skill. Kalau kamu nggak belajar tentang itu semua, siap-siap dilibas oleh orang yang lebih paham. Dengan investasi pada skill, kamu bisa tetap relevan dan nggak tergilas zaman. Malah, kamu akan semakin dibutuhkan dari zaman ke zaman.

Saya pun begitu, selain meningkatkan skill menulis dan content creative, saya juga mempelajari AI. Bukan untuk membuatkan konten untuk saya, tetapi bagaimana agar karya yang saya buat bisa lebih bagus dari sebelumnya. Jika nggak dipelajari, kamu bakal menggunakan AI hanya sebatas tempat tanya dan menjawab saja. 

5. Skill Adalah Aset yang Nggak Terkena Inflasi

Tabungan yang kamu miliki nilainya bisa turun karena inflasi, tapi nggak dengan skill. Skill malah bisa makin mahal harganya di pasar kerja. Apalagi kalau skill yang kamu miliki itu jarang dimiliki oleh orang lain. Salah satu skill yang masih mahal saat ini adalah programming, dan saya sedang belajar mendalaminya.

Ingat, semakin langka skill-mu, semakin tinggi nilainya. Jangan terkungkung pada satu skill. Belajar skill yang lain yang bisa berpotensi menghasilkan keuntungan di masa depan. Juga, jangan fokus pada keuntungan di awal, berproses dahulu, aktualisasikan, eksistensikan, lalu tuai hasilnya. 

BACA JUGA: Bisa Bikin Tulisan Lebih Hidup, Ini 5 Manfaat Membaca Novel Fiksi Bagi Penulis

Intinya, investasi skill bisa jadi aset terbaik di situasi yang sedang penuh ketidakpastian seperti sekarang ini. Tabungan memang penting, tapi itu akan habis seiring waktu. Coba kembangkan diri agar bisa lebih bersaing di dunia kerja. Setiap skill akan menemukan tempat terbaiknya, bisa bekerja di perusahaan besar, switch career ke arah lebih baik, atau membangun usaha untuk membuka lapangan kerja. Pilihannya ada di tangan kamu.

Daily Life
Muhammad Afsal Fauzan S.
Muhammad Afsal Fauzan S.
Suka nulis dan suka teknologi. Seneng ngomongin pengembangan diri, kerjaan, dan kepenulisan. Betah-betah di sini, ya.
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar