Band Rock Creed Reuni! Kejutan Terbaik Sejauh Ini di 2023

Band rock asal Florida, Amerika Serikat, Creed dikabarkan telah reuni dan menggelar tur. Kabar ini benar-benar mengejutkan saya karena dalam beberapa bulan terakhir, album Weathered (2000) selalu saya dengarkan dalam beberapa momen.
Tur yang akan dilaksanakan di kapal pesiar ini dilakukan bersama salah satu band favorit saya juga, 3 Doors Down. Tapi, yang saya harapkan dari reuni Scott Stap cs adalah album baru! Wajar, sejak dibentuk pada 1995, Creed hanya menghasilkan empat album sampai 2009.
Namun, sebelumnya band ini sempat bubar pada 2004. Kemudian, reuni pada 2009 sampai 2012. Sejak saat itu, Creed tidak terdengar lagi gaungnya. Mungkin sang gitaris Mark Tremonti yang aktif bersama bandnya, Alter Bridge. Sementara sang vokalis Scott Stap sempat dikabarkan bangkrut sampai akhirnya bangkit sebagai solois.
Album terakhir mereka, Full Circle (2009) tidak begitu menarik perhatian saya. Bagi saya, lagu Rain merupakan single terbaik dalam album tersebut. Semua penggemar Creed pasti tahu, album Weathered (2000) adalah yang terbaik, di sana ada lagu One Last Breath, My Sacrifice, Don’t Stop Dancing, sampai Hide.
Dengan adanya kabar reuni ini, Creed seharusnya bisa membuat, setidaknya, satu album baru lagi di tahun 2023. Tentunya, demi mengobati haus para penggemar musik mainstream rock di seluruh dunia. Meskipun tur yang diadakan oleh Creed ini banyak ditentang fans karena dianggap bukan tur yang sesungguhnya.
Selain mengobati rasa rindu penggemar, Creed bisa menunjukan taringnya kembali di dunia musik sebagai band sesungguhnya. Tidak mengapa Mark tetap aktif di Alter Bridge dan Scott sebagai penyanyi solo, yang penting Creed rutin membuat karya.
Setelah ada kabar ini pun, saya langsung mengunduh album Human Clay (1999) dan Weathered (2000) sebagai album yang akan saya dengarkan minggu ini. Album lain yang saya dengarkan adalah Pagi (2004) dari Jikustik, Salam Kedelapan (2003) dari GIGI, dan TIME (2022) dari D’Masiv.
Semoga saja, reuni band Creed di tahun 2023, bisa membawa angin segar bagi dunia rock dengan album baru. Membawa warna baru dari wajah lama di era digital. Memperkenalkan Gen Z junior pada musik-musik keras tapi tetap easy listening dan kadang romantis.