Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

Menghadapi Rasa Marah Dengan Menulis

Sejak kecil, saya terbiasa menghadapi rasa marah dengan menulis. Misalnya, ketika marah karena ada hal yang tidak sesuai ekspektasi, saya menulis.

Sejak kecil, saya terbiasa menghadapi rasa marah dengan menulis. Misalnya, ketika marah karena ada hal yang tidak sesuai ekspektasi, saya menulis di buku kemudian melupakannya.

Bagi saya, menulis bisa menjadi salah satu cara menghadapi rasa marah. Rasanya, emosi kita tersalurkan tanpa harus menyakiti banyak orang. Terlebih, kita juga bisa menelaah penyebab kita marah.

Rasa marah memang emosi yang sangat wajar dialami oleh manusia. Manusia mana yang tidak pernah marah, semua orang pasti pernah merasakan emosi tersebut.

Akan tetapi, jika amarah tidak dikelola dengan baik, tentu akan menimbulkan masalah yang lebih besar. Bisa jadi perpecahan, kekerasan, caci maki, dan lain sebagainya.

Mungkin di antara kalian pernah melihat orang yang ketika marah jadi lebih mudah membentak orang. Bahkan, ada juga yang saat marah, seseorang jadi lebih mudah memukul.

Itu tentu respon yang tidak baik. Oleh karena itu, menulis bisa jadi cara menghadapi rasa marah yang bersifat baik dan positif tanpa menyakiti siapapun.

Menghadapi Rasa Marah Dengan Menulis
Ilustrasi menulis (Photo by lilartsy on Unsplash)

Ada beberapa manfaat menulis sebagai cara menghadapi rasa marah. Pertama, menulis bisa membantu menenangkan diri karena emosi tersalurkan lewat tulisan.

Kemudian, menulis juga bisa membantu kita memahami emosi diri sendiri. Dengan menuliskannya, kita bisa lebih paham dengan apa yang kita inginkan dan penyebab kita marah.

Lalu, menulis dapat membantu kita mencari solusi untuk masalah yang menyebabkan kita marah. Sehingga, kita pun bisa lebih mudah meredam emosi dan menyelasaikan masalah.

Caranya cukup mudah. Kalian tinggal menuliskan apa yang sedang dirasakan dengan jujur. Jelaskan emosi, perasaan, dan amarah yang ada dalam diri tanpa dibuat-buat.

Namun, kita juga harus fokus pada emosi yang dirasakan, bukan pada orang atau hal yang menyebabkan kemarahan. Dengan begitu, kita bisa lebih paham perasaan kita.

Dan, yang jelas, jangan pernah takut untuk mengungkapkan perasaan, baik itu positif maupun negatif. Dengan mengungkapkannya lewat tulisan, pasti akan lebih lega.

Dari pengalaman saya sejak kecil, menulis dapat menjadi cara yang efektif untuk menghadapi rasa marah. Yang pasti, sifatnya positif, sesuai dengan apa yang saya bahas di atas.

Jadi, jika kalian sedang marah, coba untuk menuliskan perasaanmu. Baik itu di note atau buku. Menulis bisa membantu kita menenangkan diri dan memahami perasaan kita sendiri.

Cheers!

Opini
Muhammad Afsal Fauzan S.
Muhammad Afsal Fauzan S.
Suka nulis dan suka teknologi. Seneng ngomongin pengembangan diri, kerjaan, dan kepenulisan. Betah-betah di sini, ya.
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar