Notifikasi
Tidak ada notifikasi baru.

Berusia 51 Tahun, Album Master Of Reality dari Black Sabbath Panjang Umur

Hari ini, 51 tahun yang lalu band Heavy Metal asal Inggris Black Sabbath merilis album bertajuk Master Of Reality. Album ini dirilis pada 21 Juli 1971 dan masih menjadi salah satu album yang sangat populer di jagat metal dunia. Secara pribadi, saya pun menyukai album ini karena musiknya yang begitu keren.

Sebagai album yang sudah mencapai usia setengah abad lebih setahun, Black Sabbath masih terbukti mampu membuat lagu-lagu yang tetap ngena di telinga. Riff-riffi ajaib dari Tony Iommi seolah-olah menjadi inspirasi dari berbagai lagu-lagu metal yang ada di dunia saat ini.

Gebukan drum dari Bill Ward pun sangat powerful diiringi alunan bass yang ciamik dari Geezer Butler. Dan, hal yang sudah tidak perlu dipertanyakan lagi, suara vokal sang pangeran kegelapan Ozzy Osbourne sangat khas dan membawa kesan gelap yang pas.

Album yang terdiri dari 8 track ini melahirkan berbagai lagu yang sangat pantas untuk didengar sampai 50 tahun selanjutnya. Sebut saja Sweet Leaf, Children of The Grave, Solitude, dan Into The Void. Sementara sisanya, ada lagu After Forever, Embryo, Orchid, dan Lord of This World, yang walau pun tidak terkenal tapi tetap enak didengar.

Berusia 51 Tahun, Album Master Of Reality dari Black Sabbath Panjang Umur

Lagu Terbaik Black Sabbath di Album Master Of Reality

Untuk mengenang anniversary album ini, saya mencoba untuk mengulas beberapa lagu favorit saya di album ini. Setidaknya ada empat yang saya masukan ke dalam daftar putar Apple Music saya di album ini. Berikut ulasannya.

1. Sweet Leaf

Lagu ini sangat sederhana. Tetapi, yang sederhana adalah yang ikonik dan melekat di telinga. Dari awal hingga akhir lagu, ketukan dan riff yang dimainkan berputar-putar tanpa ada banyak improvisasi dan variasi berlebihan.

Sementara, yang menjadi menarik adalah pemilihan tema. Lagu ini menceritakan sebuah kisah cinta, seperti sebuah pengungkapan perasaan pada seseorang dengan gaya yang sangat keras. Tetapi, ternyata makna dari lagu ini adalah tentang narkoba, hehehe.

2. Children Of The Grave

Lagu ini memiliki tempo yang cukup cepat. Tetapi, tetap mengandalkan kesederhanaan khas Black Sabbath. Hal yang menjadi unik dari lagu ini adalah riff-riff gitar dari Tony Iommi yang begitu menggelegar dan megah. Bahkan, gebukan drum Bill Ward pun dilayer sehingga terdengar begitu ramai.

Pemilih tema dari lagu ini pun sangat saya sukai. Lagu ini mengisahkan tentang perang nuklir yang tengah berkecamuk. Di tengah perang itu, para pemuda bersatu melawat politisi korup, dan hanya mengharapkan kedamaian dan cinta karena perang hanya akan menjadi akhir dari ras manusia.

3. Solitude

Solitude menjadi salah satu lagu galau dari Black Sababath yang menyedihkan. Lagu ini sangat-sangat sederhana. Musiknya pun hanya diiringi oleh bass dan gitar. Tetapi, terasa sangat menyayat hati.

Suara vokal Ozzy Osbourne begitu pedih dan sendu. Lagu ini mengisahkan tentang seseorang yang depresi setelah berpisah dari orang yang dia sayang. Bahkan, di awal lagu liriknya pun sangat menyedihkan. “My name it means nothing, my fortune is less.”

4. Into The Void

Di awal lagu, riff yang dipetikan oleh Tony Iommi sangat berat. Ketukan drum pun lambat diiringi dengan alunan bassline yang unik dari Geezer Butler. Tetapi, ketika memasuki bagian verse, lagu ini mulai menunjukan taringnya sebagai salah satu lagu Heavy Metal paling berpengaruh di dunia.

Band rock dan metal selalu menggunakan tema yang unik dan mindblowing. Lagu ini mengisahkan tentang kawanan astronot yang terbang ke luar angkasa untuk mencari planet baru karena bumi sudah mulai hancur karena ulah mausia itu sendiri.

Nah, itulah beberapa bahasan mengenai Album Master Of Reality dari Black Sabbath serta lagu-lagu favorit saya di dalamnya. Lagu ini akan tetap didengar sampai 50 tahun lagi. Terbukti, meski usianya sudah setengah abad. Banyak band metal baru yang mengcover lagu di album ini. Apalagi, tidak sedikit band metal besar sekarang ini yang terinspirasi dari riff gitar Black Sabbath. 

Opini
Muhammad Afsal Fauzan S.
Muhammad Afsal Fauzan S.
Suka nulis dan suka teknologi. Seneng ngomongin pengembangan diri, kerjaan, dan kepenulisan. Betah-betah di sini, ya.
Gabung dalam percakapan
Posting Komentar