Mengapa Kamu Memilih Puisi dari Penyair Tersebut? Begini Penjelasannya

Setiap membahas tentang sastra, khususnya puisi, pasti muncul pertanyaan mengapa kamu memilih puisi dari penyair tersebut? Hal itu lumrah karena setiap orang memiliki selera yang berbeda-beda. Akan tetapi, apa alasannya setiap orang memeilih puisi dari penyair tertentu? Saya akan bahas dengan perspektif saya sendiri.
Puisi dari para penyair memiliki karakter yang berbeda-beda. Di sini saya akan membahas beberapa penyair yang puisinya kerap saya baca. Seperti Sapardi Djoko Damono, Candra Malik, dan Joko Pinurbo. Mereka merupakan penyair kawakan yang sudah tidak diragukan lagi kualitas karyanya.
Dalam menjawab pertanyaan mengapa kamu memilih puisi dari penyair tersebut, perlu perasaan suka, senang, ketika membaca puisi-puisi yang ditulis oleh mereka. Akan tetapi, puisi-puisi itu tetap tidak bisa disamakan, karena jelas memiliki karakter sampai gaya bahasa yang berbeda.
Mengapa Kamu Memilih Puisi dari Penyair Tersebut?
![]() |
Foto oleh Thought Catalog via Pexels |
Sapardi Djoko Damono
Almarhum Sapardi adalah salah satu penyair yang saya sukai. Apa alasannya? Tentu karena puisi romantis yang beluai tulis. Misalnya, puisi berjudul Pada Suatu Hari Nanti yang menggunakan metafora unik nan mendalam. Sehingga menambah rasa dalam puisi tersebut.
Salah satu puisi Sapardi Djoko Damono lainnya yang saya sukai adalah Aku Ingin. Puisi ini begitu sederhana, seperti apa yang ditulis Sapardi, “aku ingin mencintaimu dengan sederhana”. Tetapi, ungkapan dan metafora yang digunakan Sapardi sangat tidak sederhana, dengan menggunakan berbagai diksi yang lugas, tetapi mudah dicerna.
Candra Malik
Jika kamu menyukai puisi Candra Malik, tentu pasti ada orang yang bertanya mengapa kamu memilih puisi dari penyair tersebut. Dalam sudut pandang saya, Candra Malik, khususnya dalam bukunya yang berjudul Surat Cinta Untuk Rindu, memuat untaian kata yang multitafsir. Beberapa orang mungkin akan menganggap puisi Candra Malik romantis, tetapi tidak.
Candra Malik memiliki gaya tutur yang dalam dan sedikit kompleks. Sehingga, jika kita cermati salah satu puisinya yang berjudul Sumpah Penyair, di situ puisi ini ditujukan untuk Sang Maha Pencipta. Meski begitu, beberapa puisi Candra Malik yang lainnya sangat cocok untuk situasi romantis.
Joko Pinurbo
Joko Pinurbo adalah salah satu penyair terkenal yang saya sukai. Tidak sedikit yang bertanya pada saya mengapa kamu memilih puisi dari penyair tersebut? Alasannya adalah puisi dari Joko Pinurbo sangat kocak. Maksud kocak di sini adalah, JokPin selalu menggunakan diksi yang menggelitik dengan gaya bahasa yang sangat mudah dicerna.
Coba baca puisi Joko Pinurbo berjudul Rumah Khong Guan. Puisi itu begitu lugas dan jelas, dengan metafora yang tidak terlalu njelimet seperti Candra Malik. Dengan perumpamaan Khong Guan, Joko Pinurbo berhasil membuat puisi yang memberikan pesan mendalam, tetapi masih bisa menggelitik.
Nah itu dia beberapa penjelasan buat mereka yang bertanya mengapa kamu memilih puisi dari penyair tersebut. Di atas adalah beberapa dari banyak penyair yang saya sukai. Tentunya dengan alasan tertentu. Meskipun dunia sastra, khususnya puisi seperti meredup, tapi saya yakin dengan dunia digital, sastra bisa maju kembali.