Genap 22 Tahun Sudah Usiaku

Bertemu lagi dengan 18 Juli, hari ulang tahunku. Genap 22 tahun sudah usiaku saat ini. Perjalanan panjang yang sudah kulalui langsung tergambar bagai sebuah proyektor yang menyala ke tembok.

Kuucapkan terima kasih kepada semua orang yang telah mendoakan, mendorong, mendukung, dan mencintaiku selama ini. Aku pun meminta maaf atas segala kesalahan yang kubuat selama setahun terakhir hidupku, pasti banyak kesalahan yang kubuat dan membekas di hati kalian. 

Menghabiskan masa anak-anak hingga dewasa tanpa seorang ayah adalah hal yang begitu berat, terutama di usiaku yang saat itu masih 11 tahun. Tetapi, meskipun aku dipaksa dewasa lebih dini, aku tetap bersyukur masih banyak keluarga yang mendukung, mengarahkan, dan memaklumi sifatku yang kekanak-kanakan.

Akhir-akhir ini aku memang sedang begitu banyak pikiran. Masalah di sana sini, meskipun bagi orang lain itu adalah hal yang biasa. Tetapi, aku tetap mencoba tersenyum dan berjuang. Menghilangkan kebiasaan buruk dan terus belajar menjadi lebih baik lagi.

Semakin bertambahnya usia, semakin bertambah juga teman. Tetapi, tidak sedikit teman yang pergi, lebih cepat dipanggil Tuhan. Membuatku semakin yakin bahwa usia adalah rahasia alam. Membuatku semakin cemas setiap kali bertambahnya usia.

Di masa remaja, aku, kita, semua orang jatuh cinta. Terima kasih kepada mereka yang pernah mencintai sebagai perempuan. Meski sebagian besar menyisakkan luka, biar kuhapus dengan doa.

Biarpun hari ini aku jatuh cinta (lagi), terima kasih untuk tetap tersenyum dan memberikan doa dan semangat. Terima kasih untuk tidak memberikan luka, meski suatu saat luka itu akan datang menyapa. Tak apa, cinta dan luka adalah hal yang tak bisa dilupakan. Terima kasih.

Sahabat, bahkan mereka tidak ingat ulang tahunku. Tetapi, mereka adalah orang yang sudah tahu pahit manis kehidupanku. Pernah berkelahi dan sampai adu jotos. Namun, dengan segala doa dan pelukan hangat mereka, aku tahu aku kuat.

Genap 22 tahun sudah usiaku. Selamat Ulang Tahun, Aku